Rabu, 30 April 2014

Jarahan




Wahai pujangga, 

Malammu kah yang merekah itu?

Selir dan waktu merenggutnya terlalu banyak

Tersisa apa untuk sekerling senyummu?

Begitu jauhkah engkau terpendam masa

Bahkan tertawa pun engkau lupa.

Wahai pujangga,

Setegar apa air mukamu bersembunyi di balik tabir,

Mendamba damai untuk rembulanmu

Tapi kau sendiri memiaskan hari,

Terlalu kuatkah engkau sebagai karang

Apa mungkin engkau begitu malu

Melerai pertikaian sang waktu.

Betul juga,

kau adalah cinta yang tak bertuan

membenamkan dirimu sebagai pujangga

dan muncul di pertempuran ini

tak sebilah pedangpun menghunusmu.

Wahai pujangga,

Sedikit sekali nafas untuk nadirmu

Seperti apa engkau akan menggapai dahannya?

Oleh : GreenMIND


Tidak ada komentar:

Posting Komentar